Membaca Visi Universitas Negeri Gorontalo Sebagai Leading University

Oleh: Hendrawan Dwikarunia Datukramat

Menurut Everett M. Rogers (dalam Suwarno, 2008:9) inovasi merupakan sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.

Sedangkan disisi lain Fontana (2011:18) menjelaskan inovasi sebagai keberhasilan ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (teknologi) yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam perbandingan antara nilai guna yang dipersiapkan oleh konsumen atas manfaat suatu produk (barang/jasa) dan harga yang ditetapkan oleh produsen.

Dari kedua teori para ahli diatas yang menjabarkan definisi inovasi baik dari perspektif kolektivitas hingga dinamika perekonomian, terdapat sebuah benang merah yang bisa ditarik. Bahwasanya inovasi senantiasa berbicara mengenai gagasan transformatif atau perubahan yang bermuara terhadap kemajuan. Setiap perubahan memang pada dasarnya ialah keniscayaan, namun terterimanya perubahan ialah hal yang harus direnungkan.

Dalam ihwal pengembangan kebudayaan dan inovasi, sebagai instansi university yang menimbang hingga menempatkan culture sebagai jantung inovasi, maka dalam hal ini UNG harus memaksimalkan penguatan sumber daya manusia regional secara signifikan. Menjamin tersedianya relasi yang sehat secara organisatoris baik dari mahasiswa hingga pihak birokrasi, dan tentunya mengarahkan kreatifitas dan kemauan sebagai jembatan perubahan.

Pada akhirnya perlahan dalam deretan episode waktu perjalanan menuju 2035 bukan lagi menjadi resolusi namun adaptasi bagi kampus kerakyatan untuk menjadi pelopor gerbang pembangunan di Asia Tenggara.

Tugas ini berat, namun satu-satu nya solusi ialah, UNG Memerlukan gebrakan persatuan dan keberanian.

Satukan Keberanian!

#UniversitasNegeriGorontalo #UngguldanBerdayaSaing
#latepost